Beberapa Adab Penting Dalam Pergaulan
1. Adab Bergaul dengan Orang kaya
Orang kaya hendaklah dihormati dalam pergaulan, namun disamping itu hendaklah berhati-hati bergaul dengannya demi terjaga kehormatan diri dan agama. Misalnya, janganlah sampai mengharap-harap pemberian darinya, ataupun mengangankan kekayaan yang dimilikinya, dan jangan pula sampai merendahkan diri dihadapannya lantaran kayanya, sebab Rasulullah Saw bersabda, “Barangsiapa merendahkan dirinya kepada orang kaya lantaran kekayaannya, maka hilanglah dua pertiga dari agamanya.”
Jika bertemu dengannya di suatu tempat, seperti di jalanan, di dalam masjid, atau didalam sebuah ruang pertemuan, maka hendaklah bersikap baik kepadanya seperti kepada orang-orang lain (jangan memulia-muliakannya dari orang lain lantaran kayanya).
Dan yang tak kalah pentingnya, janganlah sekali-kali beranggapan bahwa dirimu lebih baik darinya, melainkan anggaplah semua orang – bukan orang kaya itu saja – lebih baik dari dirimu, agar engkau terlepas dari sikap sombong dan takabur. Dan jangan juga sampai meminta-minta kepada Allah agar Dia menakdirkanmu menjadi orang fakir lantara beranggapan bahwa kekayaan itu akan dapat membahayakan dunia dan akhiratmu, sedang kefakiran itu akan lebih utama bagi dunia dan akhiratmu. Sebab, sebagaimana dikatakan, “Barangsiapa yang meminta-minta takdir, maka tidak adalah takdir baginya, dan barangsiapa yang membuat-buat keutamaan, maka tidak adalah keutamaan baginya.”
Orang yang kaya hendaklah berbuat baik kepada orang-orang fakir/miskin dengan cara membantu mereka dengan memberikan sebagian hartanya kepada mereka. Adapun orang fakir, maka hendaklah ia mengosongkan hatinya dari keinginan untuk mendapatkan harta benda seperti orang kaya tersebut, bahkan dari dunia beserta isinya, sebab semuanya itu hanyalah nikmat dari Allah, yang belum apa-apa dibanding dengan nikmat-Nya yang diakhirat kelak.
Diambil dari buku “Wasiat terbesar sang guru besar / asy-Syaikh ‘abdul Qadir al-jilani” dengan judul asli “Al-Ghuniyyah li Thalibi Thariq al-Haq”.
Penerjemah, Abad Badruzzaman & Nunu Burhanuddin;
penyunting Tim Sahara
1 komentar:
bergaul dengan orang kaya...yang harus jadi orang kaya..heeee....biar ngerasiin jd orang ky...walau cuma boong...he..he
Posting Komentar